MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MELENGKAPI TUGAS
MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN
TUGAS – TUGAS GURU
Disusun Oleh:
Saeful Muzen 201314500150
Fakusltas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan SosiaL (FIPPS)
Pendidikan ekonomi
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. makalah ini membahas mengenai “TUGAS –
TUGAS GURU SECARA UMUM DAN KONGKRIT”
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal
dari Allah SWT.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Walaikum’salam Wr.Wb
Jakarta,
05 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………................i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………...ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah…………………………………………………...............1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………2
C Tujuan Penulisan…………………………………………………………...............3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tugas – Tugas Guru………………………………………………………………4
1. Tugas Guru dalam bidang profesi……………………………………………5
2. Tugas Guru dalam bidang kemanusiaan……………………………………...6
3. Tugas Guru dalam bidang kemasyarakatan…………………………..............7
B. Tugas –
Tugas Guru secara umum…………………………………………………8
C. Tugas –
Tugas Guru secara lebih kongkrit ………………………………………...9
1. Tugas – Tugas Guru secara instruksional……………………………………10
a. Peran Guru dalam pengembangan proses pembelajaran…………………….11
b. Peran Guru dalam pembelajaran manajemen kelas………………………….12
c. Peran Guru dalam evaluasi pembelajaran…………………………................13
d. Peran Guru dalam memahami perkembangan siswa sebagai dasar
pembelajaran………………………………………………………................14
2. Tugas – Tugas Guru secara administrasi……………………………...............15
3. Tugas – Tugas Guru secara manajemen………………………………………16
4. Tugas –Tugas Guru sebagai pembimbing…………………………..................17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...18
B.
Daftar Pustaka……………………………………………………………………...19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Profesi kependidikan adalah mata pelajaran inti dan penting di
pendidikan jurusan kependidikan ekonomi.Salah satu yang di bahas adalah tugas-
tugas guru. Dalam satu pembahasan terdapat beberapa bab. Bab yang akan kita
bahas dalam makalah ini adalah
Tugas-tugas Guru secara umum dan lebih konkrit.Ruang
lingkup tugas dan peran seorang Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian. Sebab orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum
dapat disebut sebagai guru.Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus,
apalagi sebagai guru yang profesional yang harus mengusai betul seluk-beluk
pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu
dibina dan dikembangkan melalui pendidikan tertentu atau pendidikan,namun
disamping itu ia juga harus mampu mengembangkan pribadi anak,mengembangkan
serta mempertajam hati nurani anak.apa tugas pendidik dala, mendidik anak,apa
yang menjadi tujuan mendidik anak.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
saja tugas dan tanggung jawab guru ?
2.
Bagaimanakah
tugas
guru secara umum ?
3.
Bagaimanakah tugas guru secara lebih kongkrit?
4.
Bagaimanakah
tugas guru secara instruksional?
5.
Bagaimanakah
tugas guru secara administrasi?
6.
Bagaimanakah
tugas guru secara manajemen?
7.
Bagaimanakah
tugas guru sebagai pembimbing?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
tugas dan tanggung jawab seorang guru
2.
Mengetahui
tentang tugas guru secara umum
3.
Mengetahui
tentang tugas
guru secara lebih kongkrit
4.
Mengetahui
tentang tugas guru secara instruksional
5.
Mengetahui
tentang tugas guru secara administrasi
6.
Mengetahui
tentang tugas guru secara manajemen
7.
Mengetahui
tentang tugas guru sebagai pembimbing
D. Manfaat
1. Bagi
penulis
Penulisan
makalah ini dapat menambah wawasan penulis dalam tugas dan tanggung jawabguru secara umum
dan lebih kongkrit.
2. Bagi
Pembaca
Dapat
memberikan informasi kepada pembaca dan semoga dapat menambah wawasan tentang tugas dan tanggung jawab guru secara umum
dan lebih kongkrit.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tugas
– Tugas Guru
1.
Tugas
guru
Guru adalah gambaran seorang pemimpin. Guru adalah
sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru memiliki
peran untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang
berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan generasi
penerus bangsa yang cakap dan diharapkan dapat membangun dirinya dan membangun
bangsa dan negara agar menjadi lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Guru
merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian. Sebab orang yang
pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai
guru.Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru
yang profesional yang harus mengusai betul seluk-beluk pendidikan dan
pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan
dikembangkan melalui pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.
Oleh sebab
itu guru adalah figur seorang pemimpin.Ia adalah sosok arsitektur yang dapat
membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk
dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama,
nusa dan bangsa.Maka jika kita bicara tugas guru, sesungguhnya ia mempunyai
tugas yang banyak, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam
bentuk pengabdian. Namun demikian juga dikelompokkan maka guru memiliki tiga
jenis tugas, yaitu :
a. Tugas guru dalam bidang profesi
Pertama, guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru.Dan hal ini tidak semua orang dapat
melakukannya.Dalam konteks ini tugas guru meliputi mendidik, mengajar, dan
melatih.Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup.Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Atau tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup kepada anak didik.Sedangkan tugas guru sebagai pengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak
anak didik.Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada siswa. Atau dengan kata lain tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan
keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.Sehingga
secara makro tugas guru adalah menyiapkan manusia susila yang cakap yang dapat
diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara.
b. Tugas guru dalam
bidang kemanusiaan.
Kedua, tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus
dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.Ia harus mampu menarik simpati
ia menjadi idola para siswanya. Oleh karena itu harus mampu memahami jiwa dan
watak anak didik.Maka pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi
motivasi bagi siswanya dalam belajar. Jika seorang guru dalam penampilannya
sudah tidak menarik , maka kegagalan pertama adalah tidak dapat menanamkan
benih pengajarannya kepada para siswanya. Guru harus menanamkan nilai kemanusiaan kepada anak didik.
Dengan begitu anak didik mendidik agar rmempunyai sifat kesetiakawanan sosial.Adapun yang
diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama
dalam belajar,bila seorang guru berlaku kurang menarik,maka kegagalan awal akan
tertanam dalam diri siswa.peran serta kompetensi guru yang merupakan landasan
dalam mengabdikan profesi nya.Guru yang profesional tidak hanya
mengetahui,tetapi betul-betul melaksanakan apa yang menjadi tugas dan
peranannya.peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi
banyak hal seperti mengajar,memimpin kelas,dan pembimbing.Di masyarakat guru
berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia indonesia seutuh
nya yang berdasarkan pancasila,tugas dan peran guru tidak lah terbatas didalam
masyarakat,bahkan guru dalam hakekat nya merupakan komponen strategis yang
memiliki peran penting dalam kehidupan bangsa.Bahkan keberadaan guru merupakan
factor condisio sine quanon yang tidak mungkin digantikan oeh komponen manapun
dalam kehidupan bangsa sejak dulu,terlebih-lebih di era
kontemporer ini.
c. Tugas dalam bidang kemasyarakatan.
Tugas guru di bidang
kemasyarakatannya.Dalam bidang ini guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar
masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral pancasila.Bahkan
keberadaan guru merupakan faktor condisio sine quanon yang tidak mungkin
digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, hingga di
era kontemporer.Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang-ruang
kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan
aneka ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat. Jika dipahami, maka tugas
guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara
sekolah dan masyarakat. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
27 ayat (3) dikemukakan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang khusus diangkat
dengan tugas utama mengajar.untuk melaksanakan tugas guru yang tidak
bisa dilakukan oleh orang diluar profesi ini.Sementara itu di masyarakat,guru
berperan sebagai pembina masyarakat (social developer)penemu masyarakat (social
inovator)dan agen masyarakat(social agent).
- Tugas guru secara umum
1.
Pedagogik, dalam aspek ini menunjuk pada kenyataan bahwa pembelajaran
berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Oleh karenanya guru harus
mendampingi peserta didiknya menuju kesuksesan belajar atau penguasaan sejumlah
kompetensi tertentu.Guru mengembangkan sikap mental anak,sehingga anak akan
sensitif terhadap masalah-masalah kemanusiaan,harkat derajat manusia dan
menghargai sesama manusia.
2.
Psikologis, dalam aspek ini menunjuk pada
kenyataan bahwa peserta didik pada umumnya memiliki taraf perkembangan yang
berbeda, yang menuntut materi yang berbeda pula.Aspek psikologi juga menunjuk
pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung variasi dengan tujuan
untuk menemukan berbagai fakta,generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan
dengan pendidikan,yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu,dalamrangka
pencapaian efektifitas proses pendidikan.
3.
Didaktis, aspek ini menunjuk pada pengaturan
belajar peserta didik oleh guru. Dalam hal ini guru harus menentukan jenis
pembelajaran tertentu dengan mengingat kompetensi dasar yang harus dicapai.
Kondisi eksternal yang harus dicapai oleh gurumenunjuk variasi juga dan tidak
sama antara jenis belajar yang satu dengan yang lain. Untuk kepentingan ini
guru harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai jenis-jenis belajar, kondisi
internal dan eksternal peserta didik, serta mampu menciptakan pembelajaran yang
produktif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
- Tugas guru secara lebih kongkrit
Di
samping itu ia mempunyai tugas lain yang bersifat pendukung, yakni membimbing
dan mengelola administrasi sekolah. Tiga tugas ini mewujudkan tiga
layanan yang harus diberikan guru kepada pelajar dan tiga peranan yang
harus dijalankannya.Tiga layanan dimaksud adalah:Peranan profesional guru dalam
programan pendidikan disekolah di wujudkan untuk mencapai perkembangan peserta
didik secara optimal.Guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan
pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar,Dari ungkapan ini,jelas bahwa
untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator,guru mutlak perlu menyediakan sumber
dan media belajar yang cocok dan beragam dalam setiap kegiatan pembelajaran,dan
tidak menjadikan diri nya sebagai satu-satu nya sebagai sumber belajar bagi
para siswa nya.
D. Tugas guru secara instruksional
Secara instruktursional, peran guru
sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan
tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan
dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan
mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah
dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.
Layanan Instruksional Terbagi menjadi empat yakni :
1. Peran
Guru dalam Pengembangan Proses pembelajaran Merupakan proses inkuiri dan reflektif, yang menekankan
pentingnya pengalaman dan penghayatan guru terhadap proses itu. Rancangan
pembelajaran harus dikembangkan atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
berorientasi kepada perkembangan siswa. Perkembangan adalah tujuan
pembelajaran.
Rancangan
pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka panjang mencakup
komponen-komponen:
1) Analisis kurikulum,
2) Tujuan instruksional,
3) Rencana kegiatan,
4) Rencana evaluasi
2.
Peran Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran dan Manajemen Kelas
a. Pembelajaran yang efektif terwujud
dalam perubahan perilaku peserta didik baik sebagai dampak instruksional maupun
dampak pengiring. Proses pembelajaran berlangsung dalam suatu adegan yang perlu
ditata dan dikelola menjadi suatu lingkungan atau kondisi belajar yang
kondusif.
b. Pendekatan pluralistik dalam manajemen
kelas memadukan berbagai pendekatan, dan memandang manajemen kelas sebagai
seperangkat kegiatan untuk mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar yang
efektif.
c. Masalah pengajaran dan manajemen
kelas adalah dua hal yang dapat dibedakan tetapi sulit dipisahkan. Keduanya
saling terkait; manajemen kelas merupakan prasyarat bagi berlangsungnya proses
pembelajaran yang efektif.
d. Lingkungan belajar dikembangkan dan
dipelihara dengan memperhatikan faktor keragaman dan perkembangan peserta
didik. Manajemen kelas dikembangkan melalui tahap-tahap: perumusan kondisi
ideal, analisis kesenjangan, pemilihan strategi, dan penilaian efektivitas
strategi.
e. Penataan lingkungan fisik kelas
merupakan unsur penting dalam manajemen kelas karena memberikan pengaruh kepada
perilaku guru dan peserta didik.
3. Peran Guru dalam Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi adalah proses memperoleh
informasi untuk membentuk judgment dalam pengambilan keputusan. Informasi yang
diperlukan untuk kepentingan evaluasi dijaring dengan teknik-teknik inkuiri,
observasi, analisis, tes.Pemilihan teknik yang digunakan didasarkan atas jenis
informasi yang harus diungkap sehingga dalam suatu evaluasi bisa digunakan
berbagai teknik sekaligus. Pengolahan hasil pengukuran atas hasil belajar dimaksudkan
untuk mengevaluasi proses dan hasil belajar.
4. Peran Guru dalam Memahami
Perkembangan Siswa sebagai Dasar Pembelajaran
Selagi pembelajaran merupakan proses
pengembangan pribadi siswa maka perkembangan siswa harus menjadi dasar bagi
pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan siswa yang mencakup perkembangan fisik
dan motorik, kognitif, pribadi, dan sosial mempunyai implikasi penting bagi
proses pembelajaran. Implikasi itu menyangkut pengembangan isi dan strategi
pembelajaran, dan kerja sama sekolah dengan orang tua.
E. Tugas
Guru Secara Administrative
Pelayanan administrasi difokuskan
pada pemberian bantuan kepada mahasiswa dalam registrasi, mendapatkan bahan
ajar, alih kredit, dan hal-hal lain yang dapat memengaruhi proses belajar
mahasiswa.Pengertian Adminstrasi Pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan
keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala
sumber yang tersedia melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan superviai serta
penilaian untuk mewujudkan sistem pendidikan yang efektif, efisien dan
berkualitas.
Administrasi pendidikan mempunyai
ruang lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara lebih rinci ruang lingkup
adcministrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah
1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2. Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel
sekolah
4. Masalah perlengkapan dan perbekalan
5. Keuangan dan pembukuannya
b. Administrasi
personel guru dan pegawai sekolah
1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2. Organisasi personel guru-guru
c. Masalah kepegawaian dan
kesejahteraan guru
1. Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
2. Inservice training dan up-grading guru-guru
d. Administrasi
peserta di
1. Organisasi dan perkumpulan peserta didik
2. Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3.
Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
4. Bimbingan
dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)
f. Supervisi pengajaran
1. Usaha membangkitkan dan merangsang
semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya
masing-masing sebaik-baiknya.
2. Usaha
mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan
belajar yang lebih baik
3. Mengusahakan
cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
g. Pelaksanaan
dan pembinaan kurikulum
1. Mempedomani
dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran
2. menyusun dan
melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan metode-metode
pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta
kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah.
3. kurikulum
bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan
mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman
bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.
h.
Pendirian dan perencanaan bangunan
sekolah
1. Cara memilih
letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
2. Mengusahakan,
merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
3. Menentukan
jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah raga,dan
sebagainya.
4. Cara-cara
penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan
produktif, serta pemeliharaannya secara kontinyu.
5. Alat-alat
perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
i.
Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencakup hubungan sekolah
dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan jawatan-jawatan
lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada umumnya. Hendaknya semua
hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat pedagogis, sosiologis
dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan
bagi kedua belah pihak.
F.
Tugas Guru Secara Manajemen
Peran Guru dalam manajemen kelas peranan
dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran meliputi banyak hal.Seperti yang
dikemukakan oleh Adam and Decey dalam Basic Principles of Student
Teaching,antara lain guru sebagai pengajar,pemimpin,kelas,pembimbing,pengatur,lingkungan,partisipan,perencanaan,supervisor,motivator
dan konselor. Peningkatan kemampuan dan keahlian guru dalam
bidang subject matter dan metodologi pembelajaran adalah esensial.Ketika
kondisi sekolah semakin kompleks seperti ukuran rombongan belajar semakin membengkak,beban
mengajar dan belajar semakin intensif dan ekstensif,sumber dan fasilitas
pembelajaran semakin modern,tingkat stress dan terelienasian siswa semakin
menggejala,dan prosedur kerja semakin perlu dipercanggih,terminologi metodologi
pengajaran yang dikenal selama ini mengalami perluasan makna yaitu makin
lazim disebut manajemen sekolah.Sejalan dengan itu,penelitian mengenai
bagaimana kelas dapat dikelola secara efektif semakin mendukung bagaimana
peran guru yang efektif lebih dominan dari sekedar terfokus pada perilaku siswa
dan proses belajarnya.Perilaku siswa dalam belajar dan proses pembelajaran itu
sendiri adalah penting.Namun tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru dapat
mengelola kelas secara efektif dan efisien,antara lain bagi penciptaan metode
untuk memfasilitasi siswa agar berperilaku positif dan berprestasi tinggi.
Dalam hasil riset yang digelar sekitar
tahun 1980-an hingga tahun 1990-an,secara ringkas dapat dijelaskan mengenai
faktor mayor atau area ketrampilan terpaut dengan manajemen kelas yang
efektif.Kelima factor tersebut adalah:
1. Pengembangan solidaritas pemahaman
personal atau psikologis siswa dan kebutuhan- kebutuhan belajar.
2. Pemapanan hubungan positif antara
guru dan siswa serta antar siswa untuk membantu menemukan kebutuhan dasar
psikologis siswa.
3. Pengimplementasian metodologi
pengajaran yang memfasilitasi belajar optimal dengan jalan member respon
kebutuhan-kebutuhan akademik siswa dan kelompok.
4. Penggunaan metode organisasi dan
pengelolaan kelompok yang dapat memaksimalkan perilaku tugas siswa.
5. Penggunaan metode konseling dan
penataan perilaku yang diperluas untuk membantu siswa yang tidak tepat dalam
menjawab soal-soal ujian atau mengalami misperilaku yang mengarah kedalam
tindakan tercela.
G.
Tugas Guru Sebagai Pembimbing
Bimbingan dan konseling yang dahulu
dikenal dengan nama Bimbingan dan Penyuluhan (Guideance and Conseling),
merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah sistem pendidikan. Sebagai sebuah
sistem, kehadirannya diperlukan dalam upaya pembimbingan sikap perilaku siswa
terutama dalam menghadapi perubahan-perubahan dirinya menuju jenjang usia yang
lebih lanjut.
Tanggung jawab guru adalah membantu
peserta didik (siswa) agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
maksimal. Potensi pesrta didik yang harus dikembangkan bukan hanya menyangkut
masalah kecerdasan dan keterampilan, melainkan menyangkut seluruh aspek
kepribadian. Sehubungan dengan hal tersebut, guru tidak hanya dituntut untuk
memiliki pemahaman atau kemampuan dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi
juga dalam bidang bimbingan dan konseling. Senjaya (2006) menyebutkan salah
satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi
pembimbing yang baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Dengan memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling, guru diharapkan
mampu berfungsi sebagai fasilitator perkembangan peserta didik, baik yang
menyangkut aspek intelektual, emosional, sosial, maupun mental spiritual.
Peran guru kelas maupun guru
mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling sangatlah
penting. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah akan
sulit dicapai tanpa peran serta guru kelas ataupun guru mata pelajaran di
sekolah yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut Sardiman (2001:142)
mengemukakan sembilan peran guru yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:
1.
Sebagai Informator, guru
diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi
lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
2. Sebagai
Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus,
jadwal pelajaran dan lain-lain.
3. Sebagai
Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan
serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di
dalam proses belajar dan pembelajaran.
4. Sebagai
Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Sebagai
Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses
belajar-mengajar.
6. Sebagai
Transmitor, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam
pendidikan dan pengetahuan.
7. Sebagai
Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam
proses belajar-mengajar.
8. Sebagai
Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9. Sebagai
Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak
didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat
menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Sembilan peran
guru sebagaimana telah dikemukakan terkait erat dengan penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan
konseling di sekolah. Kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang timbul dalam
implementasi kesembilan peran tersebut pada dasarnya juga merupakan permasalahan
yang berada dalam wilayah penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling.
Dalam hal ini, guru kelas maupun guru mata pelajaran membutuhkan kehadiran guru
bimbingan dan konseling, sebaliknya guru bimbingan dan konseling juga
membutuhkan informasi, bantuan, dan kerja sama dengan guru kelas dan guru mata
pelajaran untuk melaksanakan tugas-tugas kepembibingannya.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Guru adalah
seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik nya dan bertanggung
jawab untuk mendidik,mengajar,membimbing,mengarahkan,menilai dan mengevaluasi
anak didik nya agar bermanfaat dimasa yang akan datang.
Guru menjadi
tulang punggung dalam pelaksaan proses belajar mengajar.Guru menjadi bagian
organisasi kependidikan yang paling sering berinteraksi secara langsung dengan
peserta didik sehingga perilaku dan tindakan nya haruslah baik karena menjadi
contoh untuk anak didik nya.
DAFTAR PUSTAKA
Sadulloh,Uyoh,dkk.2011.Pedagogik
Bandung.Alfabeta.
Ysman,Moh.Uzer.1994.Menjadi Guru Profesional.Bandung.PT
remaja Rosdakarya.