Senin, 14 Desember 2015





 TRIP TO BADUY 4-6 12 15
with UNINDRA University







selamat datang ciboleger




with baduy dalam


Suku Baduy salah satu suku asli Banten. Jumlahnya pendududuk suku baduy 
sekitar 5.000 – 8.000 orang. Lokasi Suku Baduy tepatnya berda di kaki 
pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten
Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota
Rangkasbitung.

Wilayah suku baduy sendiri terbagi kedalam 2 daerah yaitu suku baduy
dalam dan baduy luar. Suku baduy dalam merupakan suku baduy yang
benar-benar masih menjaga pikukuhnya sedangkan suku baduy luar merupakan
suku baduy yang sudah berbaur dengan masyarakat sekitarnya.

Sel mempersiapkan fisik jika ingin menginap di Kampung Baduy, kita
juga harus siap untuk menghormati dan mematuhi peraturan adat yang
berlaku di kawasan ulayat masyarakat Baduy. Paling tidak mematuhi
peraturan yang dibuat Jaro (Kepala Desa) Kanekes, Dainah, bagi pendatang
yang akan memasuki wilayahnya.

Aturan bagi pendatang antara lain larangan membawa tape atau radio,
tidak membawa gitar, tidak membawa senapan angin, tidak menangkap atau
membunuh binatang, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang
pohon, tidak meninggalkan api di hutan, tidak mengonsumsi minuman
memabukkan, dan tidak melanggar norma susila.

Khusus untuk warga asing, diharamkan untuk masuk ke wilayah Baduy Dalam
yang warganya selalu berpakaian putih, yakni wilayah Kampung
Cibep-Cikartawana-Cikeusik. Orang asing hanya diizinkan masuk hingga ke
wilayah Baduy Luar yang warganya selalu berpakaian hitam.

Sementara itu, pada bulan Kawalu (masa panen tiga bulan berturut-turut
pada bulan Februari hingga April), Baduy Dalam ditutup sama sekali untuk kunjungan 

 orang luar. Kecuali yang mendapat izin atau diundangan. 
Namun, bagi pengunjung pada bulan Kawalu tetap bisa
bertemu dengan warga Baduy Dalam saat keluar dari kampung mereka, Baduy Luar



Adat Baduy yang sangat membatasi sentuhan dengan dunia modern, terutama
pada listrik, dan peralatan elektronik lainnya juga memaksa pengunjung
yang akan menginap harus melengkapi peralatan yang relatif banyak,
terutama membawa senter untuk memudahkan saat ke kamar kecil pada malam
hari.

Jaket cukup membantu untuk mengusir hawa dingin di perkampungan Baduy
yang memiliki ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut ini.
Kantong tidur pun tidak ada salahnya dibawa untuk membantu menghangatkan
badan ketika tidur pada malam hari.

Malam di Baduy sangat dingin. Rasa dingin itu sangat menusuk tulang
karena warga Baduy tidurnya di lantai panggung, bukan di atas dipan.
Angin tidak hanya dirasakan dari embusan di atas, tetapi juga dari bawah
rumah panggung. yang masuk dari sela dinding bilik bambu.

Apabila datang ke Baduy di musim hujan, pengunjung sebaiknya menggunakan
alas kaki yang cocok dipakai di tanah licin dan berlumpur. Sepatu atau
sandal gunung direkomendasikan untuk dipakai karena solnya telah
didesain mampu ”mencengkeram” ketika berpijak sehingga tidak mudah
tergelincir, apalagi di jalan menanjak.

Jangan lupakan pula jaket atau jas hujan dan tudung tas yang kedap air
untuk melindungi barang bawaan agar tidak basah. Minyak antinyamuk
silakan pula dibawa untuk menghalau serangga tersebut, terutama ketika
kita hendak berjalan-jalan ke hutan atau perladangan Baduy.
Apabila kita menginap di perkampungan Baduy Luar, kita bisa menggunakan sabun atau sampo ketika mandi. Di Baduy Dalam kedua benda itu pantang dipakai. Obat-obatan pribadi harus dibawa, terlebih karena di dalam perkampungan Baduy tidak ada puskesmas atau apotek. Jadi, kalau sudah siap masuk ke kawasan Baduy, jangan lupa menyelesaikan segala urusan di kota terlebih dahulu karena akan sulit mendapatkan sinyal telepon seluler.

Nah, sudah siap kan travelers untuk menikmati keseruan bersama suku Baduy ini? Siapkan stamina lebih supaya eksplorasi kamu semakin seru ya!
THANKS FOR ALL...
 
 
Add caption
Add caption
friends from baduy
jembatan penghubung suku baduy dalam
Add caption



Sabtu, 24 Oktober 2015

TUGAS-TUGAS GURU







MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MELENGKAPI TUGAS
MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN
TUGAS – TUGAS GURU

Disusun Oleh:

Saeful Muzen  201314500150






Fakusltas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan SosiaL (FIPPS)
Pendidikan ekonomi
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI




KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. makalah ini membahas mengenai “TUGAS – TUGAS GURU SECARA UMUM DAN KONGKRIT”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Walaikum’salam Wr.Wb


Jakarta, 05 Oktober 2015


Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR……………………………………………………................
i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...
ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah…………………………………………………...............1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………2
C Tujuan Penulisan…………………………………………………………...............3
BAB II PEMBAHASAN
A. Tugas – Tugas Guru………………………………………………………………4
1.      Tugas Guru dalam bidang profesi……………………………………………5
2.      Tugas Guru dalam bidang kemanusiaan……………………………………...6
3.      Tugas Guru dalam bidang kemasyarakatan…………………………..............7
B. Tugas – Tugas Guru secara umum…………………………………………………8
C. Tugas – Tugas Guru secara lebih kongkrit ………………………………………...9
1.      Tugas – Tugas Guru secara instruksional……………………………………10
a.       Peran Guru dalam pengembangan proses pembelajaran…………………….11
b.      Peran Guru dalam pembelajaran manajemen kelas………………………….12
c.       Peran Guru dalam evaluasi pembelajaran…………………………................13
d.      Peran Guru dalam memahami perkembangan siswa sebagai dasar
pembelajaran………………………………………………………................14
       2. Tugas – Tugas Guru secara administrasi……………………………...............15
       3. Tugas – Tugas Guru secara manajemen………………………………………16
       4. Tugas –Tugas Guru sebagai pembimbing…………………………..................17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...18
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………………...19


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Profesi kependidikan adalah mata pelajaran inti dan penting di pendidikan jurusan kependidikan ekonomi.Salah satu yang di bahas adalah tugas- tugas guru. Dalam satu pembahasan terdapat beberapa bab. Bab yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah
Tugas-tugas Guru secara umum dan lebih konkrit.Ruang lingkup tugas dan peran seorang Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian. Sebab orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru.Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus mengusai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui pendidikan tertentu atau pendidikan,namun disamping itu ia juga harus mampu mengembangkan pribadi anak,mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak.apa tugas pendidik dala, mendidik anak,apa yang menjadi tujuan mendidik anak.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa saja tugas dan tanggung jawab guru ?
2.      Bagaimanakah tugas guru secara umum ?
3.      Bagaimanakah tugas guru secara lebih kongkrit?
4.      Bagaimanakah tugas guru secara instruksional?
5.      Bagaimanakah tugas guru secara administrasi?
6.      Bagaimanakah tugas guru secara manajemen?
7.      Bagaimanakah tugas guru sebagai pembimbing?





C.    Tujuan

1.      Mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang guru
2.      Mengetahui tentang tugas guru secara umum
3.      Mengetahui tentang tugas guru secara lebih kongkrit
4.      Mengetahui tentang tugas guru secara instruksional
5.      Mengetahui tentang tugas guru secara administrasi
6.      Mengetahui tentang tugas guru secara manajemen
7.      Mengetahui tentang tugas guru sebagai pembimbing

D.    Manfaat

1.      Bagi penulis
Penulisan makalah ini dapat menambah wawasan penulis dalam tugas dan tanggung jawabguru secara umum dan lebih kongkrit.

2.      Bagi Pembaca
Dapat memberikan informasi kepada pembaca dan semoga dapat menambah wawasan tentang tugas dan tanggung jawab guru secara umum dan lebih kongkrit.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Tugas – Tugas Guru
1.      Tugas guru
Guru adalah gambaran seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru memiliki peran untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cakap dan diharapkan dapat membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara agar menjadi lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian. Sebab orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru.Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus mengusai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.
Oleh sebab itu guru adalah figur seorang pemimpin.Ia adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.Maka jika kita bicara tugas guru, sesungguhnya ia mempunyai tugas yang banyak, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Namun demikian juga dikelompokkan maka guru memiliki tiga jenis tugas, yaitu :

a.       Tugas guru dalam bidang profesi
Pertama, guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.Dan hal ini tidak semua orang dapat melakukannya.Dalam konteks ini tugas guru meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Atau tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik.Sedangkan tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak anak didik.Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Atau dengan kata lain tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.Sehingga secara makro tugas guru adalah menyiapkan manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara.

b.      Tugas guru dalam bidang kemanusiaan.
Kedua, tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.Ia harus mampu menarik simpati ia menjadi idola para siswanya. Oleh karena itu harus mampu memahami jiwa dan watak anak didik.Maka pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Jika seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik , maka kegagalan pertama adalah tidak dapat menanamkan benih pengajarannya kepada para siswanya. Guru harus menanamkan nilai kemanusiaan kepada anak didik.  Dengan begitu anak didik mendidik agar rmempunyai sifat kesetiakawanan sosial.Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar,bila seorang guru berlaku kurang menarik,maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa.peran serta kompetensi guru yang merupakan landasan dalam mengabdikan profesi nya.Guru yang profesional tidak hanya mengetahui,tetapi betul-betul melaksanakan apa yang menjadi tugas dan peranannya.peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti mengajar,memimpin kelas,dan pembimbing.Di masyarakat guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia indonesia seutuh nya yang berdasarkan pancasila,tugas dan peran guru tidak lah terbatas didalam masyarakat,bahkan guru dalam hakekat nya merupakan komponen strategis yang memiliki peran penting dalam kehidupan bangsa.Bahkan keberadaan guru merupakan factor condisio sine quanon yang tidak mungkin digantikan oeh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu,terlebih-lebih  di era  kontemporer ini.


c.       Tugas dalam bidang kemasyarakatan.
Tugas guru di bidang kemasyarakatannya.Dalam bidang ini guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral pancasila.Bahkan keberadaan guru merupakan faktor condisio sine quanon yang tidak mungkin digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, hingga di era kontemporer.Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat. Jika dipahami, maka tugas guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 27 ayat (3) dikemukakan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar.untuk melaksanakan tugas guru yang tidak bisa dilakukan oleh orang diluar profesi ini.Sementara itu di masyarakat,guru berperan sebagai pembina masyarakat (social developer)penemu masyarakat (social inovator)dan agen masyarakat(social agent).

  1. Tugas guru secara umum

1.      Pedagogik, dalam aspek ini menunjuk pada kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Oleh karenanya guru harus mendampingi peserta didiknya menuju kesuksesan belajar atau penguasaan sejumlah kompetensi tertentu.Guru mengembangkan sikap mental anak,sehingga anak akan sensitif terhadap masalah-masalah kemanusiaan,harkat derajat manusia dan menghargai sesama manusia.
2.      Psikologis, dalam aspek ini menunjuk pada kenyataan bahwa peserta didik pada umumnya memiliki taraf perkembangan yang berbeda, yang menuntut materi yang berbeda pula.Aspek psikologi juga menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung variasi dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta,generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan,yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu,dalamrangka pencapaian efektifitas proses pendidikan.
3.      Didaktis, aspek ini menunjuk pada pengaturan belajar peserta didik oleh guru. Dalam hal ini guru harus menentukan jenis pembelajaran tertentu dengan mengingat kompetensi dasar yang harus dicapai. Kondisi eksternal yang harus dicapai oleh gurumenunjuk variasi juga dan tidak sama antara jenis belajar yang satu dengan yang lain. Untuk kepentingan ini guru harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai jenis-jenis belajar, kondisi internal dan eksternal peserta didik, serta mampu menciptakan pembelajaran yang produktif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

  1. Tugas guru secara lebih kongkrit
Di samping itu ia mempunyai tugas lain yang bersifat pendukung, yakni membimbing dan mengelola administrasi sekolah. Tiga tugas  ini mewujudkan tiga layanan yang harus diberikan guru kepada  pelajar dan tiga peranan yang harus dijalankannya.Tiga layanan dimaksud adalah:Peranan profesional guru dalam programan pendidikan disekolah di wujudkan untuk mencapai perkembangan peserta didik secara optimal.Guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar,Dari ungkapan ini,jelas bahwa untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator,guru mutlak perlu menyediakan sumber dan media belajar yang cocok dan beragam dalam setiap kegiatan pembelajaran,dan tidak menjadikan diri nya sebagai satu-satu nya sebagai sumber belajar bagi para siswa nya. 

D.    Tugas guru secara instruksional
Secara instruktursional, peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.

Layanan Instruksional Terbagi menjadi empat yakni :
1.      Peran Guru dalam Pengembangan Proses pembelajaran Merupakan proses inkuiri dan reflektif, yang menekankan pentingnya pengalaman dan penghayatan guru terhadap proses itu. Rancangan pembelajaran harus dikembangkan atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang berorientasi kepada perkembangan siswa. Perkembangan adalah tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka panjang mencakup komponen-komponen:
1)      Analisis kurikulum,
2)      Tujuan instruksional,
3)      Rencana kegiatan,
4)      Rencana evaluasi

2.      Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen Kelas
a.       Pembelajaran yang efektif terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik baik sebagai dampak instruksional maupun dampak pengiring. Proses pembelajaran berlangsung dalam suatu adegan yang perlu ditata dan dikelola menjadi suatu lingkungan atau kondisi belajar yang kondusif.
b.      Pendekatan pluralistik dalam manajemen kelas memadukan berbagai pendekatan, dan memandang manajemen kelas sebagai seperangkat kegiatan untuk mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar yang efektif.
c.       Masalah pengajaran dan manajemen kelas adalah dua hal yang dapat dibedakan tetapi sulit dipisahkan. Keduanya saling terkait; manajemen kelas merupakan prasyarat bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
d.      Lingkungan belajar dikembangkan dan dipelihara dengan memperhatikan faktor keragaman dan perkembangan peserta didik. Manajemen kelas dikembangkan melalui tahap-tahap: perumusan kondisi ideal, analisis kesenjangan, pemilihan strategi, dan penilaian efektivitas strategi.
e.       Penataan lingkungan fisik kelas merupakan unsur penting dalam manajemen kelas karena memberikan pengaruh kepada perilaku guru dan peserta didik.


3.   Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
               Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk judgment dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diperlukan untuk kepentingan evaluasi dijaring dengan teknik-teknik inkuiri, observasi, analisis, tes.Pemilihan teknik yang digunakan didasarkan atas jenis informasi yang harus diungkap sehingga dalam suatu evaluasi bisa digunakan berbagai teknik sekaligus. Pengolahan hasil pengukuran atas hasil belajar dimaksudkan untuk mengevaluasi proses dan hasil belajar.


4.   Peran Guru dalam Memahami Perkembangan Siswa sebagai Dasar Pembelajaran
           Selagi pembelajaran merupakan proses pengembangan pribadi siswa maka perkembangan siswa harus menjadi dasar bagi pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan siswa yang mencakup perkembangan fisik dan motorik, kognitif, pribadi, dan sosial mempunyai implikasi penting bagi proses pembelajaran. Implikasi itu menyangkut pengembangan isi dan strategi pembelajaran, dan kerja sama sekolah dengan orang tua.

E.     Tugas Guru Secara Administrative
Pelayanan administrasi difokuskan pada pemberian bantuan kepada mahasiswa dalam registrasi, mendapatkan bahan ajar, alih kredit, dan hal-hal lain yang dapat memengaruhi proses belajar mahasiswa.Pengertian Adminstrasi Pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala sumber yang tersedia melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan superviai serta penilaian untuk mewujudkan sistem pendidikan yang efektif, efisien dan berkualitas.
Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara lebih rinci ruang lingkup adcministrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Administrasi tata laksana sekolah
1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2. Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4. Masalah perlengkapan dan perbekalan
5. Keuangan dan pembukuannya
b.      Administrasi personel guru dan pegawai sekolah
1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2. Organisasi personel guru-guru

c.  Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
1. Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
2.  Inservice training dan up-grading guru-guru
d.  Administrasi peserta di
1. Organisasi dan perkumpulan peserta didik
2. Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3. Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
4. Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)



f.       Supervisi pengajaran
1.      Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2.      Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan belajar yang lebih baik
3.      Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.

g.      Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
1.      Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran
2.      menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi,  sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah.
3.      kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.
h.      Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
1.      Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
2.      Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
3.      Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah raga,dan sebagainya.
4.      Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan produktif, serta pemeliharaannya secara kontinyu.
5.      Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan

i.        Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan jawatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.

F.     Tugas Guru Secara Manajemen

      Peran Guru dalam manajemen kelas peranan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran meliputi banyak hal.Seperti yang dikemukakan oleh Adam and Decey dalam Basic Principles of Student Teaching,antara lain guru sebagai pengajar,pemimpin,kelas,pembimbing,pengatur,lingkungan,partisipan,perencanaan,supervisor,motivator dan konselor. Peningkatan kemampuan dan keahlian guru dalam bidang subject matter dan metodologi pembelajaran adalah esensial.Ketika kondisi sekolah semakin kompleks seperti ukuran rombongan belajar semakin membengkak,beban mengajar dan belajar semakin intensif dan ekstensif,sumber dan fasilitas pembelajaran semakin modern,tingkat stress dan terelienasian siswa semakin menggejala,dan prosedur kerja semakin perlu dipercanggih,terminologi metodologi pengajaran yang dikenal selama ini mengalami  perluasan makna yaitu makin lazim disebut manajemen sekolah.Sejalan dengan itu,penelitian mengenai bagaimana kelas dapat dikelola secara efektif semakin mendukung  bagaimana peran guru yang efektif lebih dominan dari sekedar terfokus pada perilaku siswa dan proses belajarnya.Perilaku siswa dalam belajar dan proses pembelajaran itu sendiri adalah penting.Namun tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru dapat mengelola kelas secara efektif dan efisien,antara lain bagi penciptaan metode untuk memfasilitasi siswa agar berperilaku positif dan berprestasi tinggi.
      Dalam hasil riset yang digelar sekitar tahun 1980-an hingga tahun 1990-an,secara ringkas dapat dijelaskan mengenai faktor mayor atau area ketrampilan terpaut dengan manajemen kelas yang efektif.Kelima factor tersebut adalah:
1.      Pengembangan solidaritas pemahaman personal atau psikologis siswa dan kebutuhan- kebutuhan belajar.
2.      Pemapanan hubungan positif antara guru dan siswa serta antar siswa untuk membantu menemukan kebutuhan dasar psikologis siswa.
3.      Pengimplementasian metodologi pengajaran yang memfasilitasi belajar optimal dengan  jalan member respon kebutuhan-kebutuhan akademik siswa dan kelompok.
4.      Penggunaan metode organisasi dan pengelolaan kelompok yang dapat memaksimalkan  perilaku tugas siswa.
5.      Penggunaan metode konseling dan penataan perilaku yang diperluas untuk membantu siswa yang tidak tepat dalam menjawab soal-soal ujian atau mengalami misperilaku yang mengarah kedalam tindakan tercela.

G.    Tugas Guru Sebagai Pembimbing

      Bimbingan dan konseling yang dahulu dikenal dengan nama Bimbingan dan Penyuluhan (Guideance and Conseling), merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah sistem pendidikan. Sebagai sebuah sistem, kehadirannya diperlukan dalam upaya pembimbingan sikap perilaku siswa terutama dalam menghadapi perubahan-perubahan dirinya menuju jenjang usia yang lebih lanjut.
      Tanggung jawab guru adalah membantu peserta didik (siswa) agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Potensi pesrta didik yang harus dikembangkan bukan hanya menyangkut masalah kecerdasan dan keterampilan, melainkan menyangkut seluruh aspek kepribadian. Sehubungan dengan hal tersebut, guru tidak hanya dituntut untuk memiliki pemahaman atau kemampuan dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi juga dalam bidang bimbingan dan konseling. Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing yang baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Dengan memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling, guru diharapkan mampu berfungsi sebagai fasilitator perkembangan peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, emosional, sosial, maupun mental spiritual.
Peran guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling sangatlah penting. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah akan sulit dicapai tanpa peran serta guru kelas ataupun guru mata pelajaran di sekolah yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut Sardiman (2001:142) mengemukakan sembilan peran guru yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:
1.       Sebagai Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
2.       Sebagai Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
3.       Sebagai Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar dan pembelajaran.
4.       Sebagai Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5.       Sebagai Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
6.       Sebagai Transmitor, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
7.       Sebagai Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
8.       Sebagai Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9.       Sebagai Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
            Sembilan peran guru sebagaimana telah dikemukakan terkait erat dengan  penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang timbul dalam implementasi kesembilan peran tersebut pada dasarnya juga merupakan permasalahan yang berada dalam wilayah penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, guru kelas maupun guru mata pelajaran membutuhkan kehadiran guru bimbingan dan konseling, sebaliknya guru bimbingan dan konseling juga membutuhkan informasi, bantuan, dan kerja sama dengan guru kelas dan guru mata pelajaran untuk melaksanakan tugas-tugas kepembibingannya.


BAB III
PENUTUP

      Simpulan
   Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik nya dan bertanggung jawab untuk mendidik,mengajar,membimbing,mengarahkan,menilai dan mengevaluasi anak didik nya agar bermanfaat dimasa yang akan datang.
   Guru menjadi tulang punggung dalam pelaksaan proses belajar mengajar.Guru menjadi bagian organisasi kependidikan yang paling sering berinteraksi secara langsung dengan peserta didik sehingga perilaku dan tindakan nya haruslah baik karena menjadi contoh untuk anak didik nya.

DAFTAR PUSTAKA


Sadulloh,Uyoh,dkk.2011.Pedagogik
Bandung.Alfabeta.
Ysman,Moh.Uzer.1994.Menjadi Guru Profesional.Bandung.PT remaja Rosdakarya.